Bandung – Pada tanggal 25 September 2024, seluruh siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI Cibiru mengikuti kegiatan sosialisasi mengenai penyakit monkeypox yang dipandu oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada siswa tentang gejala, pencegahan, dan penanganan awal monkeypox yang saat ini menjadi salah satu isu kesehatan global.
Sosialisasi diawali dengan pemaparan mengenai latar belakang munculnya virus monkeypox oleh narasumber dari FK Unpad. Para mahasiswa FK Unpad menjelaskan bahwa virus ini, yang awalnya lebih sering ditemukan di Afrika, telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui presentasi yang interaktif, siswa diajak untuk mengenali gejala awal penyakit, seperti demam, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Selain pemahaman mengenai gejala, para mahasiswa FK Unpad juga menjelaskan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh siswa dalam menjaga kesehatan mereka. Penekanan diberikan pada pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dengan orang yang bergejala, serta melaporkan kepada pihak berwenang jika ada teman atau keluarga yang mengalami gejala serupa. Sesi ini disambut antusias oleh siswa yang aktif bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber.
Di akhir sosialisasi, dilakukan simulasi penanganan kasus darurat terkait monkeypox. Simulasi ini dilakukan untuk memberikan gambaran nyata tentang bagaimana menangani situasi jika ada orang di lingkungan sekitar yang terpapar penyakit tersebut. Para siswa belajar bagaimana memberi pertolongan pertama, mengisolasi orang yang bergejala, serta melaporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Simulasi ini diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan siswa menghadapi potensi penyebaran monkeypox.
Kegiatan ini diakhiri dengan pesan dari para mahasiswa FK Unpad kepada siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI Cibiru untuk selalu waspada terhadap penyakit menular dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan seluruh siswa dapat menjadi agen kesehatan di lingkungan sekolah maupun rumah, berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk monkeypox.
